Pertama masuk sekolah SMA
Waktu itu aku sama sekali tak mengira menemukan seseorang yang dapat membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama
Awal masuk sekolah aku di ospek oleh kakak kelas, kami di beri tugas untuk membuat sebuah alat infus tananman yang berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah karena pada kegiatan mos ini kami akan menanam sebuat bibit pohon d pegunungan yang kering. Alat ini bisa menyiram secara otomatis tanaman tersebut sesuai kapasitas tabungnya.
Kemudian di bentuklah kelompok-kelompok kecil pada setiap kelasnya untuk membuat itu. Aku sudah lupa bagaimana aku bisa sekelompok dengannya tapi yang aku ingat pada masa itu sangat indah
Seketika setelah pertemuan itu terjadi aku mencoba menghubunginya lewat sms, karena pada jaman itu alat komunikasi itulah yang bisa d andalkan
Bagaikan langit yang menemukan bulan aku pun mencoba untuk tidak memperlihatkan ketertarikan ku padanya karena aku malu (sampai sekarang pun aku begitu :-))
Aku sama sekali tidak merayunya, aku hanya berusaha membuat dia nyaman bersamaku
Aku nikmati hari hari dengan balasan yang cukup lama karena mungkin di kira akh iseng, tapi aku tetap senang karena aku pernah menjumpainya
Sampai ahirnya aku sadar bahwa di kelas itu bukan aku saja yang merasakan itu. Aku cukup canggung untuk mengungkapkan itu hingga ahirnya dia tak lagi asyk d mataku
Mungkin dia tak menganggapku spesial karna ada aku aku yang lain yang juga sepertiku di setiap kehidupanya
Aku pun pelan pelan mulai sadar, aku kurang pantas bersamanya. Ketulusan bukanlah ukuran untuk menjalin sebuah hubungan karena pantas akan lebih membuat bahagia dia dan orang di sekelilingnya
Kujalani hidup seperti dahulu kala dengan cerita hampa di setiap harinya. Hingga aku sadar ternyata dia telah menjalin hubungan dengan orang yang lebih senior denganku. Aku pun semakin malu karena dulu telah mencoba mendekat tapi tak melekat
Aku putuskan untuk menyimpan rasa ini sampai waktu yang akan menjawabnya