Minggu, 28 April 2019

Menyimpan rasa

Pertama masuk sekolah SMA
Waktu itu aku sama sekali tak mengira menemukan seseorang yang dapat membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama

Awal masuk sekolah aku di ospek oleh kakak kelas,  kami di beri tugas untuk membuat sebuah alat infus tananman yang berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah karena pada kegiatan mos ini kami akan menanam sebuat bibit pohon d pegunungan yang kering. Alat ini bisa menyiram secara otomatis tanaman tersebut sesuai kapasitas tabungnya.

Kemudian di bentuklah kelompok-kelompok kecil pada setiap kelasnya untuk membuat itu.  Aku sudah lupa bagaimana aku bisa sekelompok dengannya tapi yang aku ingat pada masa itu sangat indah

Seketika setelah pertemuan itu terjadi aku mencoba menghubunginya lewat sms,  karena pada jaman itu alat komunikasi itulah yang bisa d andalkan

Bagaikan langit yang menemukan bulan aku pun mencoba untuk tidak memperlihatkan ketertarikan ku padanya karena aku malu (sampai sekarang pun aku begitu :-))

Aku sama sekali tidak merayunya, aku hanya berusaha membuat dia nyaman bersamaku

Aku nikmati hari hari dengan balasan yang cukup lama karena mungkin di kira akh iseng, tapi aku tetap senang karena aku pernah menjumpainya

Sampai ahirnya aku sadar bahwa di kelas itu bukan aku saja yang merasakan itu. Aku cukup canggung untuk mengungkapkan itu hingga ahirnya dia tak  lagi asyk d mataku

Mungkin dia tak menganggapku spesial karna ada aku aku yang lain yang juga sepertiku di setiap kehidupanya

Aku pun pelan pelan mulai sadar, aku kurang pantas bersamanya. Ketulusan bukanlah ukuran untuk menjalin sebuah hubungan karena pantas akan lebih membuat bahagia dia dan orang di sekelilingnya

Kujalani hidup seperti dahulu kala dengan cerita hampa di setiap harinya. Hingga aku sadar ternyata dia telah menjalin hubungan dengan orang yang lebih senior denganku. Aku pun semakin malu karena dulu telah mencoba mendekat tapi tak melekat

Aku putuskan untuk menyimpan rasa ini sampai waktu yang akan menjawabnya

Selasa, 25 Maret 2014

Laporan praktikum kimia hidrolisis garam




LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Hidrolisis Garam

 

















Disusun Oleh :
Gading Hartanto/XI A1/04




SMA N 1 JETIS BANTUL
2012 / 2013

KATAPENGANTAR

              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena telah melimpahkan rahmat serta hidayah- Nya sehingga laporan berjudul “Hidrolisis Garam” ini dapat terselesaikan. Laporan  ini disusun agar dapat mengetahui sifat asam atau basa beberapa larutan garam. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembacanya.



















Penyusun



PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung sejumlah kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada umumnya larutan mempunyai beberapa sifat. Diantaranya sifat larutan non elektrolit d an larutan elektrolit. Sifat larutan tersebut mempunyai hubungan erat dengan konsentrsi dari tiap komponennya. Sifat-sifat larutan seprti rasa, ph, warna, dan kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat terlarut. Larutan dapat dibuat dari dua macam zat, yaitu zat padat dan zat cair. Larutan dibuat untuk mendapatkan campuran larutan dari dua atau lebih zat. Larutan memiliki dua sifat, yaitu larutan eksoterm dan larutan larutan endoterm.
Pada percobaan ini, dimaksudkan agar praktikum dapat mengamati larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh ketika kedua larutan direaksikan. Hal ini ditentukan dengan menggunakan konsep KSP.

B.  Rumusan Masalah
Ada beberapa larutan yang akan diuji, dari beberapa larutan tersebut dibuktikan bahwa larutan memiliki sifat yang berbeda beda jika kedua larutan di reaksikan.
C.  Tujuan Penelitian
Mengamati larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh ketika dua larutan direaksikan
D.  Manfaat Penelitian
Dapat diketahui larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh jika kedua larutan direaksikan
BAB II.
DAFTAR TEORI


Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a.       Eksoterm, yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan turun.
b.      Endoterm, yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a.       Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
b.      partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
c.       Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding solvent.
b.      Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air.


BAB III. 

METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan :

Alat
·         Pipet tetes
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung reaksi
·         Gelas ukur

Bahan
·         Larutan NaOH 0,05 M
·         Larutan HCl 0,05 M
·         Larutan Pb(NO3)2 0,05 M
·         Larutan Kl 0,05 M
Larutan BaCl2 0,05

B. Cara Kerja
Percobaan 1
1.      Memasukkan 2 mL larutan NaOH 0,05 M kedalam tabung reaksi I.
2.      Mengambil 4 mL larutan HCl 0,05 M dengan gelas ukur.
3.      Menambahkan larutan HCl ke dalam larutan NaOH tetes demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan penambahan larutan HCl tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume HCl yang ditambahkan.
4.      Melanjutkan penambahan larutan HCl sampai volume 6 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.      Mencatat hasil pengamatan di tabel pengamatan.
Percobaan II
1.      Memasukkan 3 mL larutan Pb(NO3)2 0,05 M kedalam tabung reaksi 2.
2.      Mengambil 8 mL larutan KI 0,05 M dengan gelas ukur.
3.      Menambahkan larutan KI ke dalam larutan Pb(NO3)2  tetes demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan penambahan larutan KI tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume KI yang ditambahkan.
4.      Melanjutkan penambahan larutan KI sampai volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.      Mencatat hasil pengamatan di tabel pengamatan.

Percobaan III
1.      Memasukkan 3 mL larutan BaCl2 0,05 M kedalam tabung reaksi 3.
2.      Mengambil 8 mL larutan NaOH 0,05 M dengan gelas ukur.
3.      Menambahkan larutan NaOH ke dalam larutan BaCl2 tetes demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan penambahan larutan NaOH tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume NaOH yang ditambahkan.
4.      Melanjutkan penambahan larutan NaOH sampai volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.      Mencatat hasil pengamatan di tabel pengamatan.



BAB IV.
DATA DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Data :

Tabel 1.tabel pengamatan percobaan I
Volume
NaOH 0,05 M
Volume
HCl 0,05 M
Perubahan larutan
Qc.....Ksp
2 mL
1 mL
Belum
 
2 mL
Belum
 
3 mL
Belum
 
4 mL
Tidak berubah
 

Tabel 1.tabel pengamatan percobaan II
Volume
Pb(NO3)2 0,05 M
Volume
KI 0,05 M
Perubahan larutan
Qc.....Ksp
3 mL
0,05 mL
Belum terjadi perubahan
 
0,5 mL
Mulai keruh dibagian atas
 
4 mL
Endapan keruh lebih terlihat
6 mL
Mulai mengendap
 
8 mL
mengendap
 

Tabel 1.tabel pengamatan percobaan III
Volume
    BaCl2 0,05 M
Volume
NaOH 0,05 M
Perubahan larutan
Qc.....Ksp
3 mL
0,05 mL
Belum ada perunahan
 
1 mL
Laruan Mulai keruh
3,5 mL
Larutan Mengendap
 
8 mL
Larutan mengendap
 

B.  Analisa Pengamatan
Larutan merupakan campuran homogeny antara dua atau lebih zat berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute), dan pelarut (solvent).
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
d.      Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
e.       Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
f.       Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Dari percobaan yang telah dilakukan terdapat 6 jenis larutan yaitu Larutan NaOH 0,05 M, Larutan HCl 0,05 M, Larutan Pb(NO3)2 0,05 M, Larutan NaCl 0,05 M, dan Larutan BaCl2 0,05 M. Dari keenam larutan tersebut kita mencoba mengetahui sifat nya jika larutan tersebut di campurkan.
Pada percobaan pertama mencampurkan Larutan NaOH 0,05 M, dengan Larutan HCl 0,05 M sampai penambahan larutan HCl sampai volume 6 mL. Setelah mencampurkan tetes demi tetes ternyata tidak terjadi warna keruh pada larutan tersebut hingga volume 4 mL, sehingga Qc nya < Ksp, berarti bersifat tak jenuh. Adapun reaksinya
NaOH(aq) + HCl(aq)  NaCl(aq) + H2O(l)
Pada percobaan kedua yaitu sama masih mengalisa tetang konsentrasi larutan, tetapi dengan larutan yang berbeda, yaitu Larutan Pb(NO3)2 0,05 M, dengan Larutan Kl 0,05 M, dan melanjutkan menambahkan larutan KI sampai volume 8 mL, setelah tercampur dilanjutkan dengan mengamati perubhana warna. Mula mula di volume 0,05 M belum ada perubahan. Kemudian dilanjut kan tetes demi tetes, dan larutan bersifat tak jenuh pada volume KI 0,5M , kemudian ditambahkan lagi hingga volume 4 mL endapan kruh nya ebih terlihat, dan larutan bersifat jenuh ( = ). Kemudian di teruskan sampai volume  8 mL, larutan sudah mengendap, dan artnya larutan tersebut sudah lewat jenuh ( > ).
Pb(NO3)2 +  2KI  PbI2 + 2KNO
Dan yang terakhir yaitu percobaan ketiga , mengamati perubahan larutan Larutan NaOH 0,05 M, dengan Larutan BaCl2 0,05 M. Menabahkan larutan NaOH sampai volume 8 mL. Dan mengamati perunahan warna yang terjadi. Pada voume awal0,05 M larutan beum ada perubahan danlarutan masih bersifat jenuh, kemudian ditambahkan lagi tetes demi tetes danlarutan mulai keruh pada volume 1 mL dan larutan bersifat jenuh ( = ). Kemudian ditambahkan lagi, dan larutan mulai bersifat lewat jenuh pada volume 6 mL. Dan lebih mengendap lagi pada volume 8 mL. Danlarutan sudah bersifat lewat jenuh. 
BaCl2 + 2NaOH  Ba(OH)2 + 2NaCl C.  Pertanyaan
1.        Tuliskan reaksi yang terjadi pada setiap percobaan! Reaksi antara apa sajakah yang menghasilka endapan ?
2.         Melengkapi tabel
Qc.....Ksp
Jenis larutan
Qc < Ksp

Qc = Ksp

Qc > Ksp


3.        Jelskan bagaimana kita mengetahui jenis larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh dari percobaan ini ?

D.  Jawaban
1. Reaksi antar larutan yang menghasilkan endapan adalah
Pb(NO3)2 +  2KI  PbI2 + 2KNO
BaCl2 + 2NaOH  Ba(OH)2 + 2NaCl
2. Melengkapi tabel
Qc.....Ksp
Jenis larutan
Qc < Ksp
HCl
Qc = Ksp
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
Qc > Ksp
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
3. Cara mengetahui jenis larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh yaitu dengan mengetahui Qc nya, jika Qc < Ksp maka larutan jenuh, jika Qc = Ksp maka larutan tak jeuh dan jika Qc > Ksp maka larutan itu lewat jeuh.


BAB V.
KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan :                                               
Larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh, dapat di ketahui dengan menggunakan endapan yang terjadi pada larutan jika di campurkan tersebut ( Qc ... Ksp)

B. Saran :

            Perlu dilakukan percobaan lanjutan, tentang pengujian larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh


DAFTAR PUSTKA :
Nasir, M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
SSCI. 2012. Text Book. Yogyakarta : Tim LBB SSCintersolusi

https://www.google.com /laporan kimia/Semua Coretan Kuliah  Laporan Kimia Dasar I Pembuatan Larutan.htm
https://www.google.com/Welcome  Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan.htm


LAMPIRAN