Senin, 01 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI KANDUNGAN ZAT MAKANAN



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KANDUNGAN ZAT MAKANAN













Disusun oleh        : 
Nama                   :Gading Hartanto
Kelas          :XI IPA 1
No Absen   :04




SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA
2012/2013

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makaan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu.zat-zat makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepatdan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga tidak baik bagi kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi. Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

B.     Rumusan Masalah
Bagaimana menguji kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan makanan?

C.     Tujuan
Mengetahu zat-zat makanan dalan beberapa zat makanan

D.    Manfaat
Dapat mengetahui kandungan zat makanan yang di teliti



BAB 2
DASAR TEORI

1.      Karbohidrat
Karbohidrat dapat menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan. Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji dengan lugol, Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a.       sebagai pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom C lima;
b.      dapat menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c.       berperan dalam pembentukan protein dan lemak;
d.      berperan dalam proses metabolisme tubuh;
e.       selusose dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f.       laktosa dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.

Karbohidrat dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya. Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses metabolisme dalam tubuh.



Tabel Macam-Macam Karbohidrat
No

Macam Karbohidrat
Keterangan

1.

Monosakarida

Merupakan golongan gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa, dan galaktosa
2.

Disakarida

Merupakan golongan gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
3.

Polisakarida

Merupakan golongan gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.

2.      Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a.       untuk menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih tinggi dibandingkan karbohidrat;
b.      sebagai pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara lain vitamin A, D, E dan K;
c.       untuk membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak adalah membran sel;
d.      dapat melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e.       sebagai bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
Lemak mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserol di jonjot usus.

3.      Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).  Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a.       menghasilkan energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
setiap 1 gram menghasilkan 4,1 kalori;
b.      sebagai unsur pembangun jaringan yang rusak;
c.       untuk membantu pertumbuhan tubuh;
d.      sebagai sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e.       dapat membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f.       membantu proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein
tidak tercukupi, maka pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon terhadap saraf-saraf motorik berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu sebagai berikut.
a.       Asam Amino Esensial
Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.
b.      Asam Amino Non-Esensial
Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami serangkaian
proses metabolisme karbohidrat maupun lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.
4.      Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat  terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandungenam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.





BAB 3
METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan
Alat                 :
1.      Kertas buram
2.      Lampu sepiritus
3.      Lumpang porslin
4.      Plat tete
5.      Rak tabung reaksi
6.      Tabung reaksi
Bahan              :
1.      Larutan Benedick/fehlingA dan B
2.      Larutan biuret
3.      Larutan lugol
4.      Bahan makanan
a.       Bakso
b.      Nasi
c.       Jeruk
d.      Tahu
e.       Hati
f.       Kuning telur
g.      Mentega
h.      Tempe
i.        Putih telur
j.        Susu
k.      Madi
B.     Cara Kerja
1.      Menumbuk masing-masing bahan makanan yang telah di siapkan pada lumpang porslin.
2.      Menambahkan hasil tumbumbukan dengan aquades/ air hinga berbentuk larutan.
3.      Meneteskan masing-masing larutan pada plat tetes.
4.      Menguji dengan menggunakan reagen benedick, biuret dan lugol
5.      Memperhatikan keadaaan sebelum dan sesudah di tetesi reagen.
6.      Mengamati hasil perubahan warna.
7.      Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
No
Jenis Bahan
Reaksi Perubahan Warna
Hasil Uji Makanan
Lugol
Biuret
Benedick
Amilum
Protein
Glukosa
Lemak
1
Bakso







2
Nasi







3
Tahu







4
Hati







5
Jeruk







6
Kuning Telur







7
Mantega







8
Tempe







9
Putih Telur







10
Susu







11
Madu















BAB 4
HASIL PENELITIAN
1.      Tabel Data Pengamatan Perubahan Warna
No
Jenis Bahan
Lugol
Biuret
Benedick
1
Bakso
Biru Tua
Ungu Muda
Abu-abu
2
Nasi
Biru Muda
Ungu Pudar
Abu-abu
3
Tahu
Putih
Putih Keunguan
Hijau
4
Hati
Coklat
Coklat Tua
Hijau
5
Jeruk
Kuning Bening
Biru Bening
Biru
6
Kuning Telur
Kuning
Kuning Kecoklatan
Orange
7
Mantega
Orange
Kuning Kecoklatan
Hijau
8
Tempe
Coklat Kehijauan
Ungu Muda
Hijau
9
Putih Telur
Hijau
Ungu Bening
Biru Keunguan
10
Susu
Coklat
Biru Keunguan
Hijau
11
Madu
Kuning Kecoklatan
Orange
Jingga
Keterangan:
1.      Jika larutan makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru  maka larutan tersebut mengandung amilum
2.      Jika larutan makanan diberi larutan biuret dan berubah menjadi ungu maka larutan tersebut mengandung protein
3.      Jika larutan makanan diberi larutan benedick dan berubah menjadi merah bata maka larutan tersebut mengandung glukosa












2.      Tabel Data Pengamatan Uji kandungan Makanan
No
Jenis Makanan
Amilun
Protein
Glukosa
Lemak
1
Bakso
√ 
√ 
2
Nasi
 √
√ 
 -
 -
3
Tahu
 -
√ 
 -
 -
4
Hati
 -
 -
 -
√ 
5
Jeruk
 -
 -
 -
 -
6
Kuning Telur
 -
 √
 √
√ 
7
Mantega
 -
 √
8
Tempe
 -
√ 
 -
 -
9
Putih Telur
 -
 √
 -
√ 
10
Susu
 √
√ 
 √
11
Madu
 -
 √

Keterangan:
Jika larutan makanan diteteskan pada kertas buram lalu kertas tersebut di keringkan meninggalkan noda transparan, maka terbukti larutan tersebut mengandung lemak


BAB 5
PEMBAHASAN
A.    Analisa Data Kualitatif
1.      Lugol        
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Lugol digunakan dalam uji amilum. Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa zat makanan yang banyak mengandung amilum adalah nasi, dan bakso.

2.      Biuret
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung biuret digunakan dalam uji protein. Bahan makanan yang banyak mengandung protein adalah tahu, bakso, susu, putih telur tempe dan nasi.

3.      Benedict
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Benedick digunakan dalam uji glukosa. Bahan makanan yang banyak mengandung glukosa adalah kuning telur, susu dan madu.

4.      Kertas buram
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Setelah itu di uji dengan kertas buram untuk melihat kadungan lemak nya. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah hati, susu, mentega, dan kuning telur.



B.     Jawaban Pertanyaan
1.      Bahan makanan yang paling lengkap kandungan gizi dari hasil penelitian adalah susu, kuning telur, karena bahan makanan tersebut mengandung lebih dari dua macam kandungan gizi.
2.      Bahan makanan yang mengandung
a.       Karbohidrat: bakso, nasi, kuning telur
b.      Protein: bakso, nasi, tahu, tempe, putih telur, susu, kuning telur
c.       Lemak: mentega, putih telur, kuning telur, hati, tempe, susu
3.      Kesimpulannya
Karena dari hasil percobaan menunjukan bahwa setiap makanan yang diteetesi reagen menunjukan perubahan warna yang sesuai dengan kandungan maknan tersebut.



BAB VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
·         Nasi, dan bakso mengandung karbohidrat, terlihat dari perubahan warna setelah di tetesi larutan lugol menunjukkan warna biru.
·         Tahu, bakso, susu, putih telur, kuning telur, tempe dan nasi mengandung protein terlihat dari perubahan warna setelah di tetesi larutan biuret menunjukkan warna ungu/ warna lembayung.
·         Kuning telur, susu dan madu mengandung glokusa, terlihat dari perubahan warna setelah di tetesi larutan Benedict menunjukkan warna merah bata.
·         Hati, susu, mentega, dan kuning telur mengandung lemak, terlihat  setelah di teteskan pada kertas buram menunjukkan warna transparan setelah dikeringkan.


Saran
·         Kita harus benar-benar teliti dalam menentukan apa yang terkandung pada makanan tersebut.
·         Kita harus cermat pada saat membedakan warna sempel setelah diberi reagen dengan sebelum diberi reagen.



DARTAR PUSTAKA 

Perpustakaan Nasional. (2004). Pengantar Makanan Dan Gizi / editor Zazuk Farida Baliwati Dkk. Cet. 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pratiwi ,D. A. Dkk.(2007). Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
Sri Lestari, Endang.( 2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.




















LAMPIRAN