LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI
KANDUNGAN ZAT
MAKANAN
Disusun oleh :
Nama :Gading
Hartanto
Kelas :XI
IPA 1
No Absen :04
SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI 1 JETIS BANTUL YOGYAKARTA
2012/2013
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makaan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.
Makanan dibutuhkan manusia untuk kelangsungan hidup dan menjalankan
aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain mnyediakan materi yang di butuhkan
oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah
terlebih dahulu.zat-zat makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di
butuhkan tubuh untuk menjalankan proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri
dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin.Kita memerlukan makanan
dalam jumlah yang tepatdan mengandung zat nutrisi lengkap, seperti karbohidrat,
lemak, protein, air, mineral dan vitamin.
Kekurangan salah
satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan
gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga tidak baik bagi
kesehatan. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut
malnutrisi. Hal
tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa
saja yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena
itu, diadakan praktikum untuk mengetahui kandungan
karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana menguji
kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam berbagai bahan makanan?
C.
Tujuan
Mengetahu
zat-zat makanan dalan beberapa zat makanan
D.
Manfaat
Dapat
mengetahui kandungan zat makanan yang di teliti
BAB 2
DASAR TEORI
1. Karbohidrat
Karbohidrat dapat
menghasilkan kalori atau energi. Selain pada nasi dan sagu, kandungan
karbohidrat banyak dijumpai karbohidrat hanya dapat diperoleh dari tumbuhan.
Karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan dan merupakan hasil sintesis senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O menjadi senyawa organik.
Untuk mengetahui dan
membuktikan ada tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan dapat di uji
dengan lugol, Bila makanan yang kita
tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Amilum
merupakan karbohidrat dari golongan polisakarida, sedangkan glukosa merupakan
karbohidrat dari golongan monosakarida. Fungsi karbohidrat yang utama sudah
dijelaskan sebelumnya, yaitu sebagai penghasil energi. Namun, selain itu
karbohidrat juga berfungsi, antara lain:
a. sebagai
pembentuk struktur sel, jaringan, dan anggota tubuh. Di dalam sel, terutama
bagian gen yang berada di dalam inti sel tersusun dari karbohidrat yang beratom
C lima;
b. dapat
menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh;
c. berperan
dalam pembentukan protein dan lemak;
d. berperan
dalam proses metabolisme tubuh;
e. selusose
dapat mencegah sembelit (susah buang air besar);
f. laktosa
dapat membantu penyerapan unsur kalsium dari makanan.
Karbohidrat
dibagi menjadi 3 macam berdasarkan jumlah gugus gula yang menyusunnya.
Karbohidrat disimpan di dalam tubuh dalam dua bentuk, yaitu tersimpan dalam
otot dan hati berupa glikogen dan tersimpan dalam darah berupa glukosa. Untuk
menjadi dua bentukan seperti itu, karbohidrat melalui serangkaian proses
metabolisme dalam tubuh.
Tabel Macam-Macam
Karbohidrat
No
|
Macam
Karbohidrat
|
Keterangan
|
1.
|
Monosakarida
|
Merupakan golongan
gula sederhana yang memiliki satu gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik
mudah larut dalam air dan terasa manis. Monosakarida terdiri atas glukosa, fruktosa,
dan galaktosa
|
2.
|
Disakarida
|
Merupakan golongan
gula majemuk, yang memiliki dua gugus gula. Golongan ini memiliki karakteristik
sama seperti pada monosakarida. Disakarida terdiri atas dua monosakarida.
|
3.
|
Polisakarida
|
Merupakan golongan
gula majemuk yang memiliki lebih dari sepuluh gugusan gula. Golongan ini
memiliki karakteristik tidak terasa manis, tidak dapat larut dalam air,
tetapi larut dalam koloid dan tidak dapat melewati membran semipermiabel.
|
2. Lemak
Lemak
merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O (karbon,
hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen). Lemak
tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak
tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak
nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa,
kacang-kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak
yang berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari
daging, susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.
Kebutuhan
lemak setiap hari untuk seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat
badan.Tetapi kebutuhan ini berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu.
Anak-anak lebih sedikit membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya
kandungan lemak dalam makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah
kertas kering terdapat noda transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji
mengandung lemak. Lemak mempunyai peran, antara lain:
a. untuk
menghasilkan kalori atau energi, bahkan energi yang dihasilkan lemak lebih
tinggi dibandingkan karbohidrat;
b. sebagai
pelarut vitamin dan zat-zat lain, vitamin yang dapat larut dalam lemak antara
lain vitamin A, D, E dan K;
c. untuk
membangun bagian-bagian tertentu dari sel. Bagian sel yang tersusun dari lemak
adalah membran sel;
d. dapat
melindungi tubuh dari suhu yang rendah;
e. sebagai
bantalan lemak dan pelindung organ dalam, misalnya jantung dan lambung.
Lemak
mengalami proses kimia di dalam tubuh. Penyerapan zat lemak dalam bentuk asam
lemak dan gliserol di jonjot usus.
3. Protein
Protein
merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O dan kadang-kadang
mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).
Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan
protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran.
Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam
amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein
yang sempurna. Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam
amino esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak
dapat mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.
Protein
sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk
masing-masing orang. Hal ini tergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin,
wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan lain-lain. Pada dasarnya protein
memiliki fungsi di dalam tubuh, antara lain:
a. menghasilkan
energi dan kalori, kalori yang dihasilkan dari protein, yaitu
setiap 1 gram
menghasilkan 4,1 kalori;
b. sebagai
unsur pembangun jaringan yang rusak;
c. untuk
membantu pertumbuhan tubuh;
d. sebagai
sistem buffer, artinya dapat menjaga keseimbangan asam dan basa;
e. dapat
membentuk enzim, hormon, dan pigmen;
f. membantu
proses metabolisme tubuh.
Pada usia anak-anak, peranan
zat protein sangat penting sekali. Jika kebutuhan akan protein
tidak tercukupi, maka
pertumbuhan anak-anak akan terhambat dan respon terhadap saraf-saraf motorik
berkurang. Kondisi ini dinamakan kwashiorkor (lapar gizi) dan marasmus.
Keseimbangan protein
dikatakan normal apabila protein yang kita konsumsi dapat mencukupi kebutuhan
tubuh dan masih tersisa untuk diekskresikan. Unsur-unsur protein meliputi asam
amino. Ada dua macam asam amino, yaitu sebagai berikut.
a. Asam
Amino Esensial
Asam
amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi
dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain:
isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin
dan arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa
anak-anak.
b. Asam
Amino Non-Esensial
Asam
amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam
amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat,
sistein, glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.
Protein
di dalam tubuh dipecah menjadi asam amino dan mengalami serangkaian
proses metabolisme
karbohidrat maupun lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino
berlangsung di jonjot usus.
4.
Glukosa
Glukosa
adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai
sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa
merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi
respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6, berat
molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandungenam atom karbon.
Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan
satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin
piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam.
Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus
samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat
pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH.
Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih
reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
Glukosa
merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita
dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain
seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk
dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah
tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi
organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula
heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan
gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi
atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini
dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang
kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan,
gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’),
kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.
BAB 3
METODE PENELITIAN
A.
Alat dan Bahan
Alat :
1. Kertas
buram
2. Lampu
sepiritus
3. Lumpang
porslin
4. Plat
tete
5. Rak
tabung reaksi
6. Tabung
reaksi
Bahan :
1. Larutan
Benedick/fehlingA dan B
2. Larutan
biuret
3. Larutan
lugol
4. Bahan
makanan
a. Bakso
b. Nasi
c. Jeruk
d. Tahu
e. Hati
f. Kuning
telur
g. Mentega
h. Tempe
i.
Putih telur
j.
Susu
k. Madi
B.
Cara Kerja
1. Menumbuk
masing-masing bahan makanan yang telah di siapkan pada lumpang porslin.
2. Menambahkan
hasil tumbumbukan dengan aquades/ air hinga berbentuk larutan.
3. Meneteskan
masing-masing larutan pada plat tetes.
4. Menguji
dengan menggunakan reagen benedick, biuret dan lugol
5. Memperhatikan
keadaaan sebelum dan sesudah di tetesi reagen.
6. Mengamati
hasil perubahan warna.
7. Mencatat
hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
No
|
Jenis Bahan
|
Reaksi Perubahan Warna
|
Hasil Uji Makanan
|
|||||
Lugol
|
Biuret
|
Benedick
|
Amilum
|
Protein
|
Glukosa
|
Lemak
|
||
1
|
Bakso
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Nasi
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Tahu
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Hati
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Jeruk
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Kuning Telur
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Mantega
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Tempe
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Putih Telur
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Susu
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Madu
|
|
|
|
|
|
|
|
BAB
4
HASIL
PENELITIAN
1. Tabel
Data Pengamatan Perubahan Warna
No
|
Jenis Bahan
|
Lugol
|
Biuret
|
Benedick
|
1
|
Bakso
|
Biru Tua
|
Ungu Muda
|
Abu-abu
|
2
|
Nasi
|
Biru Muda
|
Ungu Pudar
|
Abu-abu
|
3
|
Tahu
|
Putih
|
Putih Keunguan
|
Hijau
|
4
|
Hati
|
Coklat
|
Coklat Tua
|
Hijau
|
5
|
Jeruk
|
Kuning Bening
|
Biru Bening
|
Biru
|
6
|
Kuning Telur
|
Kuning
|
Kuning Kecoklatan
|
Orange
|
7
|
Mantega
|
Orange
|
Kuning Kecoklatan
|
Hijau
|
8
|
Tempe
|
Coklat Kehijauan
|
Ungu Muda
|
Hijau
|
9
|
Putih Telur
|
Hijau
|
Ungu Bening
|
Biru Keunguan
|
10
|
Susu
|
Coklat
|
Biru Keunguan
|
Hijau
|
11
|
Madu
|
Kuning Kecoklatan
|
Orange
|
Jingga
|
Keterangan:
1.
Jika larutan
makanan diberi larutan lugol dan berubah menjadi biru maka larutan tersebut mengandung amilum
2.
Jika larutan
makanan diberi larutan biuret dan berubah menjadi ungu maka larutan tersebut
mengandung protein
3.
Jika larutan
makanan diberi larutan benedick dan berubah menjadi merah bata maka larutan
tersebut mengandung glukosa
2. Tabel
Data Pengamatan Uji kandungan Makanan
No
|
Jenis Makanan
|
Amilun
|
Protein
|
Glukosa
|
Lemak
|
1
|
Bakso
|
√
|
√
|
-
|
-
|
2
|
Nasi
|
√
|
√
|
-
|
-
|
3
|
Tahu
|
-
|
√
|
-
|
-
|
4
|
Hati
|
-
|
-
|
-
|
√
|
5
|
Jeruk
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
Kuning Telur
|
-
|
√
|
√
|
√
|
7
|
Mantega
|
-
|
-
|
-
|
√
|
8
|
Tempe
|
-
|
√
|
-
|
-
|
9
|
Putih Telur
|
-
|
√
|
-
|
√
|
10
|
Susu
|
-
|
√
|
√
|
√
|
11
|
Madu
|
-
|
-
|
√
|
-
|
Keterangan:
Jika larutan makanan diteteskan pada kertas buram lalu kertas
tersebut di keringkan meninggalkan noda transparan, maka terbukti larutan
tersebut mengandung lemak
BAB
5
PEMBAHASAN
A.
Analisa Data Kualitatif
1. Lugol
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Lugol digunakan dalam uji
amilum. Dari hasil pengamatan dengan melakukan penelitian dapat dilihat bahwa
zat makanan yang banyak mengandung amilum adalah nasi, dan bakso.
2.
Biuret
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah
bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung biuret
digunakan dalam uji protein. Bahan makanan yang banyak mengandung protein
adalah tahu, bakso, susu, putih telur tempe dan nasi.
3. Benedict
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk
menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut
menghasilkan warna merah bata. Benedick digunakan dalam uji glukosa. Bahan
makanan yang banyak mengandung glukosa adalah kuning telur, susu dan madu.
4. Kertas buram
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk
pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan
pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak. Setelah itu di uji dengan kertas buram untuk melihat
kadungan lemak nya. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak adalah hati, susu,
mentega, dan kuning telur.
B.
Jawaban Pertanyaan
1.
Bahan makanan yang paling lengkap
kandungan gizi dari hasil penelitian adalah susu, kuning telur, karena bahan
makanan tersebut mengandung lebih dari dua macam kandungan gizi.
2.
Bahan makanan yang mengandung
a. Karbohidrat:
bakso, nasi, kuning telur
b. Protein:
bakso, nasi, tahu, tempe, putih telur, susu, kuning telur
c. Lemak:
mentega, putih telur, kuning telur, hati, tempe, susu
3.
Kesimpulannya
Karena dari
hasil percobaan menunjukan bahwa setiap makanan yang diteetesi reagen
menunjukan perubahan warna yang sesuai dengan kandungan maknan tersebut.
BAB
VI
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian
·
Nasi, dan bakso mengandung karbohidrat,
terlihat dari perubahan warna setelah di tetesi larutan lugol menunjukkan warna
biru.
·
Tahu, bakso, susu, putih telur, kuning
telur, tempe dan nasi mengandung protein terlihat dari perubahan warna setelah
di tetesi larutan biuret
menunjukkan warna ungu/ warna lembayung.
·
Kuning telur, susu dan madu mengandung glokusa,
terlihat dari perubahan warna setelah di tetesi larutan Benedict menunjukkan warna merah bata.
·
Hati, susu, mentega, dan kuning telur mengandung
lemak, terlihat setelah di teteskan pada
kertas buram menunjukkan warna
transparan setelah dikeringkan.
Saran
·
Kita harus benar-benar teliti dalam
menentukan apa yang terkandung pada makanan tersebut.
·
Kita harus cermat pada saat membedakan
warna sempel setelah diberi reagen dengan sebelum diberi reagen.
DARTAR PUSTAKA
Perpustakaan
Nasional. (2004). Pengantar Makanan Dan
Gizi / editor Zazuk Farida Baliwati Dkk. Cet. 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Pratiwi
,D. A. Dkk.(2007). Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Sri Lestari, Endang.( 2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.
LAMPIRAN