LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
Hidrolisis Garam
Disusun Oleh :
Gading Hartanto/XI A1/04
SMA N 1 JETIS BANTUL
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kerena telah melimpahkan rahmat serta hidayah- Nya sehingga laporan berjudul “Hidrolisis Garam” ini dapat terselesaikan. Laporan ini disusun agar dapat mengetahui sifat asam atau basa beberapa larutan garam. Dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun serta pembacanya.
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu
zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah satu faktor penting
yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan
banyaknya zat terlarut yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan
yang mengandung sebagian besar solut relatif terhadap pelarut, berarti larutan
tersebut konsentrasinya tinggi atau pekat. Sebaliknya bila mengandung sejumlah
kecil solut, maka konsentrasinya rendah atau encer. Pada umumnya larutan
mempunyai beberapa sifat. Diantaranya sifat larutan non elektrolit d an larutan
elektrolit. Sifat larutan tersebut mempunyai hubungan erat dengan konsentrsi
dari tiap komponennya. Sifat-sifat larutan seprti rasa, ph, warna, dan
kekentalan bergantung pada jenis dan konsentrasi zat terlarut. Larutan dapat
dibuat dari dua macam zat, yaitu zat padat dan zat cair. Larutan dibuat untuk
mendapatkan campuran larutan dari dua atau lebih zat. Larutan memiliki dua
sifat, yaitu larutan eksoterm dan larutan larutan endoterm.
Pada percobaan ini, dimaksudkan agar praktikum dapat mengamati larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh
ketika kedua larutan direaksikan. Hal ini ditentukan
dengan menggunakan konsep KSP.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa larutan yang
akan diuji, dari beberapa larutan tersebut dibuktikan bahwa larutan memiliki
sifat yang berbeda beda jika kedua larutan di reaksikan.
C. Tujuan Penelitian
Mengamati larutan tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh ketika dua larutan
direaksikan
D. Manfaat Penelitian
Dapat diketahui larutan
tak jenuh, jenuh, dan lewat jenuh jika kedua larutan direaksikan
BAB II.
DAFTAR TEORI
Larutan adalah campuran homogen (komposisinya sama),
serba sama (ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut
dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut
dengan zat terlarut), partikel- partikel penyusunnya berukuran sama (baik ion,
atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair,
pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat yang terlarut di dalamnya disebut
zat terlarut (solute), bisa berwujud padat, cair, atau gas. Dengan demikian,
larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut (solute). Khusus untuk larutan cair,
maka pelarutnya adalah volume terbesar.
Ada 2 reaksi dalam larutan, yaitu:
a. Eksoterm,
yaitu proses melepaskan panas dari sistem ke lingkungan, temperatur dari
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat- zat kimia yang
bersangkutan akan turun.
b. Endoterm,
yaitu menyerap panas dari lingkungan ke sistem, temperatur dari campuran reaksi
akan turun dan energi potensial dari zat- zat kimia yang bersangkutan akan
naik.
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Larutan
tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang
mengandung sejumlah solute yang larut dan mengadakan kesetimbangn dengan solut
padatnya. Atau dengan kata lain, larutan yang
b. partikel-
partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan konsentrasi
maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp
berarti larutan tepat jenuh.
c. Larutan
sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Larutan
pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute dibanding
solvent.
b. Larutan
encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent.
Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan
air.
BAB III.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan :
Alat
·
Pipet tetes
·
Tabung reaksi
·
Rak tabung reaksi
·
Gelas ukur
Bahan
·
Larutan NaOH 0,05 M
·
Larutan HCl 0,05 M
·
Larutan Pb(NO3)2
0,05 M
·
Larutan Kl 0,05 M
Larutan BaCl2
0,05
B. Cara Kerja
Percobaan 1
1.
Memasukkan 2 mL larutan NaOH 0,05 M
kedalam tabung reaksi I.
2.
Mengambil 4 mL larutan HCl 0,05 M dengan
gelas ukur.
3.
Menambahkan larutan HCl ke dalam larutan
NaOH tetes demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan penambahan larutan HCl
tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat
volume HCl yang ditambahkan.
4.
Melanjutkan penambahan larutan HCl sampai
volume 6 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.
Mencatat hasil pengamatan di tabel
pengamatan.
Percobaan II
1.
Memasukkan 3 mL larutan Pb(NO3)2
0,05 M kedalam tabung reaksi 2.
2.
Mengambil 8 mL larutan KI 0,05 M dengan
gelas ukur.
3.
Menambahkan larutan KI ke dalam larutan
Pb(NO3)2 tetes
demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan penambahan larutan KI tepat ketika
warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk pertama kali nya. Mencatat volume KI
yang ditambahkan.
4.
Melanjutkan penambahan larutan KI sampai
volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.
Mencatat hasil pengamatan di tabel
pengamatan.
Percobaan III
1.
Memasukkan 3 mL larutan BaCl2 0,05
M kedalam tabung reaksi 3.
2.
Mengambil 8 mL larutan NaOH 0,05 M
dengan gelas ukur.
3.
Menambahkan larutan NaOH ke dalam
larutan BaCl2 tetes demi tetes dengan pipet tetes. Menghentikan
penambahan larutan NaOH tepat ketika warna keruh ( endapan ) terbentuk untuk
pertama kali nya. Mencatat volume NaOH yang ditambahkan.
4.
Melanjutkan penambahan larutan NaOH
sampai volume 8 mL. Mengamati perubahahn larutan.
5.
Mencatat hasil pengamatan di tabel
pengamatan.
BAB IV.
DATA
DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data :
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan I
Volume
NaOH 0,05 M
|
Volume
HCl 0,05 M
|
Perubahan larutan
|
Qc.....Ksp
|
2 mL
|
1 mL
|
Belum
|
|
2 mL
|
Belum
|
|
|
3 mL
|
Belum
|
|
|
4 mL
|
Tidak berubah
|
|
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan II
Volume
Pb(NO3)2 0,05 M
|
Volume
KI 0,05 M
|
Perubahan larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
0,05 mL
|
Belum terjadi perubahan
|
|
0,5 mL
|
Mulai keruh dibagian atas
|
|
|
4 mL
|
Endapan keruh lebih terlihat
|
|
|
6 mL
|
Mulai mengendap
|
|
|
8 mL
|
mengendap
|
|
Tabel
1.tabel pengamatan percobaan III
Volume
BaCl2 0,05 M
|
Volume
NaOH 0,05 M
|
Perubahan larutan
|
Qc.....Ksp
|
3 mL
|
0,05 mL
|
Belum ada perunahan
|
|
1 mL
|
Laruan Mulai keruh
|
|
|
3,5 mL
|
Larutan Mengendap
|
|
|
8 mL
|
Larutan mengendap
|
|
B. Analisa Pengamatan
Larutan merupakan campuran homogeny antara dua atau lebih zat
berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut
(solute), dan pelarut (solvent).
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
d. Larutan
tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yang
diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang
partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisa
melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
e. Larutan
jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut dan
mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain, larutan
yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat dengan
konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion
= Ksp berarti larutan tepat jenuh.
f. Larutan
sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak
solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan.
Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp
berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Dari percobaan yang telah dilakukan
terdapat 6 jenis larutan yaitu Larutan NaOH 0,05 M, Larutan HCl 0,05 M, Larutan
Pb(NO3)2 0,05 M, Larutan NaCl 0,05 M, dan Larutan BaCl2
0,05 M. Dari keenam larutan tersebut kita mencoba mengetahui sifat nya jika
larutan tersebut di campurkan.
Pada percobaan pertama mencampurkan Larutan NaOH 0,05 M,
dengan Larutan HCl 0,05 M sampai penambahan larutan HCl sampai volume 6 mL. Setelah mencampurkan
tetes demi tetes ternyata tidak terjadi warna keruh pada larutan tersebut
hingga volume 4 mL, sehingga Qc nya < Ksp, berarti bersifat tak jenuh.
Adapun reaksinya
NaOH(aq) + HCl(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
Pada percobaan kedua yaitu sama masih
mengalisa tetang konsentrasi larutan, tetapi dengan larutan yang berbeda, yaitu
Larutan Pb(NO3)2 0,05 M, dengan Larutan Kl 0,05 M, dan
melanjutkan menambahkan larutan KI sampai volume 8 mL, setelah tercampur
dilanjutkan dengan mengamati perubhana warna. Mula mula di volume 0,05 M belum
ada perubahan. Kemudian dilanjut kan tetes demi tetes, dan larutan bersifat tak
jenuh pada volume KI 0,5M , kemudian ditambahkan lagi hingga volume 4 mL
endapan kruh nya ebih terlihat, dan larutan bersifat jenuh ( = ). Kemudian di
teruskan sampai volume 8 mL, larutan
sudah mengendap, dan artnya larutan tersebut sudah lewat jenuh ( > ).
Pb(NO3)2 + 2KI
PbI2 + 2KNO
Dan yang terakhir yaitu percobaan ketiga , mengamati
perubahan larutan Larutan NaOH 0,05 M, dengan Larutan BaCl2 0,05 M. Menabahkan larutan NaOH sampai volume 8 mL. Dan
mengamati perunahan warna yang terjadi. Pada voume awal0,05 M larutan beum ada
perubahan danlarutan masih bersifat jenuh, kemudian ditambahkan lagi tetes demi
tetes danlarutan mulai keruh pada volume 1 mL dan larutan bersifat jenuh ( = ).
Kemudian ditambahkan lagi, dan larutan mulai bersifat lewat jenuh pada volume 6
mL. Dan lebih mengendap lagi pada volume 8 mL. Danlarutan sudah bersifat lewat
jenuh.
BaCl2 + 2NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl C. Pertanyaan
1.
Tuliskan reaksi yang terjadi pada setiap
percobaan! Reaksi antara apa sajakah yang menghasilka endapan ?
2.
Melengkapi tabel
Qc.....Ksp
|
Jenis
larutan
|
Qc
< Ksp
|
|
Qc
= Ksp
|
|
Qc
> Ksp
|
|
3.
Jelskan bagaimana kita mengetahui jenis
larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh dari percobaan ini ?
D. Jawaban
1. Reaksi antar larutan yang menghasilkan endapan
adalah
Pb(NO3)2 + 2KI
PbI2 + 2KNO
BaCl2 + 2NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl
2. Melengkapi
tabel
Qc.....Ksp
|
Jenis
larutan
|
Qc
< Ksp
|
HCl
|
Qc
= Ksp
|
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
|
Qc
> Ksp
|
Pb(NO3)2 ,dan BaCl2
|
3. Cara
mengetahui jenis larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh yaitu dengan
mengetahui Qc nya, jika Qc < Ksp maka larutan jenuh, jika Qc = Ksp maka
larutan tak jeuh dan jika Qc > Ksp maka larutan itu lewat jeuh.
BAB V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan :
Larutan tak
jenuh, jenuh, dan lewat jenuh, dapat di ketahui dengan menggunakan endapan yang
terjadi pada larutan jika di campurkan tersebut ( Qc ... Ksp)
B. Saran :
Perlu dilakukan percobaan lanjutan,
tentang pengujian larutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh
DAFTAR PUSTKA :
Nasir,
M. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Purba Michael. 2007. Kimia Kelas XI.Jakarta : Erlangga
SSCI. 2012. Text Book. Yogyakarta : Tim LBB
SSCintersolusi
https://www.google.com /laporan kimia/Semua Coretan Kuliah Laporan Kimia Dasar I Pembuatan Larutan.htm
https://www.google.com/Welcome
Laporan Kimia Daasar I Pembuatan Larutan.htm
LAMPIRAN